Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerangkan kriteria calon presiden (capres) yang akan dipilih pada Pilpres 2024. Menurut Megawati Soekarnoputri
Home Politik Minggu, 19 Desember 2021 - 1529 WIBloading... KedaiKopi tak hanya mengukur elektabilitas tokoh sebagai capres 2024. Lembaga survei ini juga melakukan simulasi potensi pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres mendatang. FOTO/ A A A JAKARTA - KedaiKopi tak hanya mengukur elektabilitas tokoh sebagai calon presiden capres 2024 . Lembaga survei ini juga melakukan simulasi potensi pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres mendatang. Responden diberikan pertanyaan terkait peluang dari pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. "Jika terdapat nama-nama pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, pasangan mana yang akan anda pilih?"Di simulasi pertama ada nama Anies Baswedan bersama Airlangga Hartarto memiliki perolehan suara paling tinggi yakni 57%.Baca juga Survei Capres 2024 Elektabilitas Anies Tertinggi Pada Kluster Kepala Daerah dan Non Parpol Simulasi pasangan pertama 2 pasangan capres-cawapres1. Anies Baswedan Presiden – Airlangga Hartarto Wakil Presiden 57,1%2. Prabowo Subianto Presiden – Puan Maharani Wakil Presiden 42,9%Kemudian di simulasi kedua, nama Ganjar Pranowo dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi yang paling banyak dipilih responden dengan 42,4%.Simulasi pasangan kedua 3 pasang Capres dan Cawapres1. Ganjar Pranowo Presiden – Sandiaga Uno Wakil Presiden 42,4%2. Anies Baswedan Presiden – Agus Harimurti Yudhoyono Wakil Presiden 29,2%3. Prabowo Subianto Presiden – Ridwan Kamil Wakil Presiden 28,4%Di simulasi ketiga, duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo meluluhlantakkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga pasangan ketiga 2 pasangan Capres-Cawapres1. Prabowo Subianto Presiden – Ganjar Pranowo Wakil Presiden 59,8%2. Anies Baswedan Presiden – Sandiaga Uno Wakil Presiden 40,2%Di simulasi keempat, nama Anies Baswedan bila bersanding dengan Ganjar Pranowo dengan telak mengalahkan nama Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Airlangga juga Survei Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi Jika Responden Diminta Berpikir Ulang Simulasi pasangan keempat 2 pasangan Capres-Cawapres1. Anies Baswedan Presiden – Ganjar Pranowo Wakil Presiden 62,0%2. Prabowo Subianto Presiden – Airlangga Hartarto Wakil Presiden 38,0% capres 2024 survei capres kedai kopi calon presiden 2024 cawapres Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 8 menit yang lalu 13 menit yang lalu 26 menit yang lalu 36 menit yang lalu 41 menit yang lalu 46 menit yang lalu
MOJOKCO – Pertanyaan debat capres telah dibagikan kepada kedua pasangan.Seandainya Mojok Institute yang membuatnya, mungkin begini daftar pertanyaan sesungguhnya. Hari ini, Kamis (17/1) debat capres pertama 2019 bakal digelar antara kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
SEMARANG, - Pemilu serentak pada 17 April 2019 telah berlalu. Saat ini, selain hasil quick count pilpres yang sudah beredar, sedang berlangsung penghitungan suara real count untuk pilpres. Dalam pilpres tahun ini, ada dua kandidat kuat yang merupakan pengulangan pilpres 2014, yakni Joko Widodo Jokowi dan Prabowo Subianto. Terlepas dari dua kandidat tersebut, mewawancarai sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro Undip, Semarang, Jawa Tengah, soal sosok presiden ideal. Seperti apa? Berikut hasil wawancaranya. 1. Punya visi yang jelas dan merakyat Kalangan mahasiswa Undip punya kriteria tersendiri soal pemimpin ideal Indonesia ke depan. Kriteria pemimpin ke depan, yang patut dimiliki yaitu transparan, merakyat, jujur, adil, amanah, menuaikan janji kampanye, hingga punya visi yang jelas. “Yang menjunjung tinggi transparasi, mulai dari pendanaan dan lain sebagainya. Lalu merakyat, jujur dan adil,” kata mahasiswa semester awal Fakultas Kedokteran Faka Dzul Umam saat dihubungi Sabtu 27/4/2019. Hal sama disampaikan Oki Racmalia Rozi, mahasiswa jurusan Fakultas Sains dan Matematika Undip. Menurut dia, pemimpin ke depan harus terus merakyat dan bisa menjalankan amanat rakyat Indonesia. “Orang yang dapat secara tegas menindaklanjuti banyaknya pelanggaran dan ketidakadilan yang dirasakan rakyat. Pemimpin harus mendengar aspirasi dan menempatkan diri sebagai masyarakat,” ujar Oki. Jika memang pemimpin telah menempatkan diri di tengah masyarakat, maka mereka akan merasa lebih aman dan nyaman.
Tuesday March 6th, 2012 | Dilihat : 2335 kali. Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM) Unissula mengadakan debat kandidat calon presiden Bem dan Senat mahasiswa perguruan tinggi di aula Fakultas Teknologi Industri, Selasa (6/3). Debat tersebut merupakan tahap awal dari serangkain acara Pemilu Raya (PEMIRA) sebelum diadakan pemilihan umum Dalam waktu dekat, mahasiswa Undiksha akan dihadapkan dengan sebuah pesta yang mungkin lazim disebut sebagai pesta demokrasi, di dalam lingkungan kampus. Banyak rupanya sebutan atau istilah lain dari pesta demokrasi mahasiswa ini. Kebetulan di Undiksha namanya Pemira. Satu-satunya yang akan berkompetisi dalam Pemira ini hanyalah Calon Presiden Mahasiswa, yang kemudian ketika sudah terpilih, akan mengklaim bahwa mungkin dialah pemimpin dari seluruh mahasiswa, yang akan mewakili penderitaan-penderitaan mahasiswa, memperjuangkan aspirasi mahasiswa, dan satu lagi yang paling substansial adalah berjuang untuk memastikan bahwa hari esok masih bisa bernafas. Jika Presiden dalam suatu negara mempunyai otoritas pada seluruh wilayah serta berhak menjalankan pemerintahan di dalamnya, maka Presiden Mahasiswa tidak jauh beda dengan itu, walau kekuasaannya terbatas di dalam lingkungan kampus. Maka di sini, mungkin merupakan suatu pernyataan yang tepat jika kita menganggap sistem pemerintahan di lingkungan kampus adalah miniatur dari pemerintahan dalam suatu Negara. Sebagai pemimpin seluruh mahasiswa serta yang menjalankan pemerintahan di dalam lingkungan kampus, apakah Presiden Mahasiswa sudah menjalankan fungsinya dengan baik?Berdasarkan riset konyol yang saya lakukan, sebagaian kecil mahasiswa tidak mengenal siapa Presiden Mahasiswa-nya. Entah apa yang telah terjadi, kita sama-sama tidak tahu. Tapi siapapun berhak berduga-sangka bahwa hal ini mengindikasikan betapa bagi sebagian mahasiswa, keberadaaan Presiden Mahasiswa dianggap tidak terlalu penting. Ada dan tidaknya Presiden Mahasiswa di tengah-tengah kehidupan kampus juga tidak memberikan pengaruh yang begitu berarti. Toh yang dilakukan hanya berputar-putar pada lingkaran itu munculnya fenomena seperti ini mungkin didasari oleh ketidakhadiran sosok Presiden Mahasiswa di tengah-tengah pergaulan dan tidak adanya upaya guna menangani permasalahan-permasalahan yang dialami mahasiswa di bidang akademik ataupun yang lainnya. Seperti biaya buku yang mencekik bagi mahasiswa Program studi Bimbingan Konseling, penindasan mental yang dilakukan selama Orientasi Kehidupan Kampus OKK, dan selain itu mungkin masih banyak lagi. Adakah solusi yang ditawarkan oleh Presiden Mahasiswa untuk menangani permasalahan-permasalahan ini?Marilah bersandar pada realita yang terjadi, Presiden Mahasiswa seolah menepis permasalahan-permasalahan yang dialami oleh mahasiswa, walaupun hal ini tidak tampak secara langsung. Upaya penepisan secara tidak langsung, misalnya Presiden Mahasiswa sepertinya tak tahu bahkan tak mau tahu apa yang harus dilakukan dalam upaya menangani permasalahan yang dialami mahasiswa; sebagai akibat dari terlalu terbiasa dengan cara-cara yang sudah terorganisir seperti rancangan-rancangan berbagai kegiatan kemahasiswaan yang secara substantif sama sekali tidak mewakili kepentingan dalam upaya memecahkan masalah yang dialami mahasiswa, lebih-lebih penyimpangan yang terjadi di dalam kampus pada umumnya. Jadi jangan heran jika Presiden Mahasiswa tidak dikenal oleh sebagian mahasiswa. Presiden Mahasiswa terlalu nyaman berdiam diri di dalam yang penuh dengan euforia dan tentunya menguras banyak uang; mengadakan event-event dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian—walau sebenarnya organisasi tingkat jurusan seperti HMJ pun bisa melakukan. Bukan merupakan suatu keperluan organisasi tingkat lembaga seperti Badan Eksekutif Mahasiswa BEM melakukan kegiatan-kegiatan seperti itu. Tapi kalaupun tetap dilaksanakan, juga tidak ada salahnya. Dengan catatan tidak mengenyampingkan permasalahan yang dialami oleh mahasiswa dan penyimpangan yang terjadi dalam lingkungan kampus pada sering menutup mata, sehingga muncul anggapan dalam diri bahwa tidak ada masalah yang begitu berarti. Seharusnya sebagai pemimpin, Presiden Mahasiswa alangkah baiknya memprioritaskan dan memasang badan untuk menangani setiap permasalahan yang terjadi serta mampu memberikan solusi yang baik demi tercapainya kemaslahatan perlu adanya perhatian yang mendalam terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami mahasiswa. Akan tambah lebih bagus lagi apabila perhatian juga diarahkan pada permasalahan yang terjadi di luar kampus; di dalam kehidupan sosial masyarakat, misalanya. Tidak hanya terbatas pada kegiatan bakti sosial yang bersifat musiman itu. Sebab salah satu fungsi mahasiswa yaitu sebagai social control. Jika tidak ada perhatian mendalam terhadap masalah-masalah tersebut, lalu apa gunanya memiliki Presiden Mahasiswa? Apakah sekadar pajangan untuk mengisi kursi kepemimpinan organisasi kemahasiswaan?Salam damai dari saya. [T]Lahir di Kalampa, Woha, Bima-NTB pada tanggal 04 Juli 1999. Kini merantau ke Singaraja-Bali dan aktif di organisasi dalam maupun luar kampus. Sayapunya jawaban untuk pertanyaan ini, dan jawaban ini berdasarkan apa yang saya pelajari selama kuliah. Sekarang saya sudah lulus profesi, mungkin nanti akan jadi mahasiswa baru lagi. Do'akan saja, hahaha. Jadi, beberapa saran saya adalah: Pilih circle yang mendorong kamu untuk berkembang. Circle pertemanan ini tidak harus satu untuk Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus berhati-hati dalam memilih calon pemimpin kita yaitu Presiden beberapa tips untuk memilih Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden MahasiswaKita harus paham tentang Visi dan Misi dari Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, karena visi dan misi itu adalah gambaran tentang apa yang akan dilakukan oleh pemimpin mahasiswa selama masa Visi dan Misi yang di ajukan oleh Calon Presiden Mahasiswa tidak dapat membawa kemajuan untuk organisasi dan seluruh mahasiswa, maka itu bukanlah sebuah Visi dan Misi yang adalah Visi dan Misi CAPRESMA dan CAWAPRESMA Politeknik Caltex Riau 2018-2019 Nomor Urut Aktif di kegiatan internal dan eksternal kampusBukan pemimpin namanya jika ia tidak bisa aktif menggerakkan dan bergerak bersama dengan mahasiswa lainnya. Tidak ada gunanya Visi dan Misi yang bagus jika pemimpin tidak bergerak untuk menjalankan Visi dan Misi karena itu, pilihlah pemimpin yang aktif di kegiatan internal dan kegiatan eksternal kampus karena orang yang aktif itu sudah pasti dapat menggerakkan dan bergerak bersama untuk mencapai tujuan pepatah mengatakan “Belajar dari pengalaman”. Seorang pemimpin itu lebih baik lagi jika telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam memimpin organisasi baik itu sebagai ketua, wakil, atau ketua bagian sehingga ia sudah tau apa yang akan ia lakukan selanjutnya jika ia Permata Putra sebagai CAPRESMA, sebelumnya telah memiliki pengalaman menjabat sebagai Wakil Ketua UKMI Ar-Ruhul ada gunanya Visi Misi yang bagus, aktif, dan berpengalaman jika agamanya tidak bagus. Karena agama adalah pondasi utama seorang pemimpin. Seseorang yang bagus agamanya akan paham membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sesuai syari’at agamanya. Ia tidak akan melakukan apa yang dilarang oleh yang bagus agamanya, ia akan paham tentang toleransi dan pastinya tidak hanya mementingkan satu kepentingan agama atau golongan saja, tetapi dia akan memperhatikan seluruh kepentingan Permata Putra adalah seorang yang aktif di Lembaga Dakwah adalah beberapa tips untuk memilih CAPRESMA dan CAWAPRESMA di lingkup kampus. Pastikan calon pemimpin anda sesuai dengan kategori yang anda ini dibuat oleh relawan, tidak atas perintah dari CAPRESMA ataupun CAWAPRESMA yang bersangkutan.
Malang PERSPEKTIF – Rangkaian kegiatan Pemilihan Mahasiswa Raya (PEMIRA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) telah sampai pada tahap Fit and Proper Test, pada, Sabtu (26/11).Tahapan ini diikuti 15 calon tetap anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), serta dua pasang calon tetap presiden dan wakil presiden

Mon cher concitoyen, Ce dimanche, tu vas aller voter pour le premier tour des élections présidentielles, alors peut-être que tu es encore en train de te demander quel bulletin tu vas glisser dans l'urne. Peut-être même que tu as peur de craquer émotionnellement dans l'isoloir face à tous ces bouts de papier avec des noms inscrits dessus. Eh bien je suis au regret de t'annoncer que ce test ne t'aidera pas à faire ton choix. Alors oui, certes, il te dira quel candidat tu es au fond de toi, mais toi, t'es fait pour être Président de la République ? Bien sûr que non. Prends donc ce test juste pour ce qu'il est un révélateur de ta vraie personnalité. Et elle est pas jolie jolie cette personnalité. 1. Quelle serait ta première mesure si tu étais ? Arrêter ce truc des 5 fruits et légumes par jour c'est trop stressant Envoyer en prison les gens qui se disent "team chien" ou "team chat" Bannir le beurre doux des supermarchés Remplacer le JT du 20h par les Anges Interdire l'expression "JPP" à tout jamais Nouvelle règle plus aucune règle 2. Quel nouveau drapeau choisis-tu pour la France ? Oui c'est obligatoire Une huître, symbole de courage et de résilience Un alpaga, symbole de paix et de mignonnerie Elice Lucet, symbole de ténacité et de rectitude Un fauteuil, symbole de calme et de sérénité Des spaghet' bolo, symbole de plaisir Le symbole égal, symbole d'égalité tout simplement 3. Choisis une nouvelle devise pour la France "Liberté, Égalité, Fromage" "Liberté, Égalité, Pizza" "Liberté, Égalité, Salade de quinoa" "Liberté, Égalité, Teq Paf pour tous" "Liberté, Égalité, Carré de l'hypoténuse" "Liberté, Égalité, Carapuce est le meilleur choix entre les trois premiers Pokemons" 4. Qui nommes-tu Premier Ministre ? Dominicien, directeur d'une ludothèque à Mulhouse Nicoline, hooligan professionnelle Nathalien, découvreur du vaccin contre la mauvaise odeur du pipi après avoir mangé des asperges Gasparde, DJ pour écoles maternelles Clémentin, chauffeur-livreur de skis Anne-Corrine, cheffe d'une chorale en langage des signes 5. Quel sera LE scandale pendant ton mandat ? On découvrira que tu es la seule personne en France à ne pas avoir aimé le docu sur Orelsan Médiapart publiera ton historique internet oui, tout le monde saura que tu as cherché "comment cuire du riz" sur Marmiton Tu divorceras en plein mandat pour épouser une poignée de porte La photo où tu montrais ton cul au baptême de ton cousin fuitera dans la presse Tu seras surpris en train d'apprécier le dernier album de Vianney Tu te prononceras en public en faveur de la crème dans les pâtes carbo 6. Quel tenue porteras-tu lors de ton investiture ? Un costume Un gilet jaune Un survêtement Un tutu Une combinaison licorne Un caddie 7. Tu préfères taxer les riches ou les pauvres ? Les riches, pour plus d'égalité Les pauvres, pour qu'ils soient encore plus pauvres 8. Choisis ton bureau présidentiel Le bureau Ikea épuré qui va à l'essentiel Le bureau à la pointe de la technologie Le bureau avec une collègue qui vient tout le temps te raconter son weekend chiant Le bureau pas encore monté Le bureau des Légendes Ton lit 9. À quelle région accordes-tu son indépendance ? La Bretagne, qu'ils la gardent leur Andouille de Guéméné qui sent trop fort La Corse, qu'ils le gardent leur civet de sanglier de gros carnistes Les Hauts-de-France, qu'ils le gardent leur potjevleesch qu'on sait même pas comment ça se prononce La Martinique, qu'ils le gardent leur rhum arrangé qui démonte la tête L'Île de France, qu'ils les gardent leurs bobos L'Occitanie, qu'ils le gardent leur langage chelou 10. Quelle est ta solution pour remplacer les voitures ? Des toboggans Des tyroliennes Des auto-tamponneuses Des tricycles Des boules à hamster géantes Des gondoles 11. Quel nouveau ministère vas-tu créer ? Le Ministère de la gueule de bois, pour lutter contre ce fléau Le Ministère de la météo, pour éradiquer la pluie à tout jamais Le Ministère de la teuf, pour toujours avoir un plan le samedi soir Le Ministère de l'amour, pour enfin arrêter d'être célib Le Ministère de la fin du patriarcat, car tu veux la fin du patriarcat Le Ministère des ministères, pour foutre encore plus de bordel 12. Enfin, choisis un nouveau délit passible de prison ferme Faire une imitation nulle de Sarkozy Ajouter de la coriandre dans un plat Lâcher une caisse dans un ascenseur Prendre ses plats en photo au resto Collectionner des baskets Utiliser le mot "disruptif" Porter des chaussettes dépareillées "pour le fun" Se faire livrer de la bouffe plus de 2 fois par semaine Parler politique en soirée

Bisniscom, JAKARTA — Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) akan mengawasi kerja Komisi Pemilihan Umum ( KPU) saat memveriikasi administrasi partai politik (parpol) calon peserta Pemilu 2024. Sekadar informasi, KPU akan melakukan verifikasi administrasi kepada parpol yang sudah mendaftar pada 2 Agustus hingga 11 September 2022. › Utama›Ada 20 Pertanyaan Debat Calon ... KOMPAS/PRADIPTA PANDU Anggota KPU Wahyu Setiawan tengah saat rapat pematangan debat Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis 10/1/2019.JAKARTA, KOMPAS - Para panelis debat perdana calon presiden peserta Pemilu 2019 telah mempertajam dan menyelesaikan 20 pertanyaan yang akan disampaikan dalam debat. Pertanyaan tersebut akan segera disampaikan kepada tim kampanye kedua pasangan sesuai keputusan Komisi Pemilihan Umum yang akan memberikan kisi-kisi pertanyaan pada pasangan calon satu panelis yang juga pengajar hukum tata negara dan hukum administrasi negara, Bivitri Susanti, seusai rapat pematangan debat dengan Komisi Pemilihan Umum KPU, moderator debat, dan panelis lainnya di Jakarta, Kamis 10/1/2019, mengungkapkan, panelis telah merumuskan dan mempertajam 20 pertanyaan. Tata bahasa dari setiap pertanyaan juga telah disesuaikan agar lebih mudah dipahami moderator dan masyarakat luas. "Pertanyaan ini lebih banyak bahasa hukum. Kami sesuaikan agar nanti para moderator yang bertanya bisa menyampaikan dengan baik, mengerti konteksnya, dan terutama publik juga harus paham," tutur perdana nanti bertema hukum, hak asasi manusia HAM, korupsi, dan terorisme. Selain Bivitri, lima panelis lainnya yang ditunjuk KPU, antara lain, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Agus Rahardjo; mantan Ketua Mahkamah Agung MA Bagir Manan; Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik; guru besar hukum internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana; dan ahli hukum tata negara, Margarito Kamis. Dari keenam panelis, hanya Margarito Kamis yang tidak hadir dalam rapat KPU Pramono Ubaid Tantowi memastikan bahwa pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rapat tersebut merupakan pertanyaan akhir yang akan disampaikan dalam debat. Pertanyaan itu juga akan segera disampaikan kepada tim kampanye kedua pasangan sesuai dengan keputusan KPU sebelumnya yang memberikan kisi-kisi pertanyaan pada setiap capres-cawapres."Sebanyak 20 pertanyaan telah selesai dan bukan untuk menuntut hafalan. Ini sama sekali bukan lomba pidato, tetapi memang ingin menggali visi misi para pemimpin calon presiden dan wakil presiden ke depan," mengatakan, dalam daftar pertanyaan tersebut tidak membahas dan menyinggung soal sikap kepala negara atas kasus tertentu. Namun, capres-cawapres tetap diperbolehkan menggunakan contoh kasus tertentu untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan tertibSelain rapat antarpanelis dan moderator, KPU juga mengadakan rapat pematangan debat dengan media penyelenggara yakni Kompas TV, TVRI, dan RRI. Dalam rapat tersebut, hadir pula perwakilan dari pihak pendukung penyelenggara pemilu lainnya seperti Badan Pengawas Pemilu Bawaslu, Polri, TNI, Paspampres, Protokol Sekretariat Presiden, serta perwakilan dari tim kampanye kedua pasangan DWI UTAMI UNTUK KOMPAS Anggota Komisi Pemilihan Umum KPU Wahyu KPU Wahyu Setiawan saat rapat menyampaikan sejumlah tata tertib pasangan calon presiden dalam debat perdana Pilpres 2019. Tata tertib tersebut di antaranya, pasangan calon presiden diberikan waktu untuk berbicara dan dilarang memotong pemaparan paslon lain yang sedang berbicara. Paslon tidak diperkenankan memberi pertanyaan yang menyerang, serta pertanyaan yang diajukan harus seputar tema visi, misi, dan itu, KPU juga memaparkan tata tertib bagi para pendukung pasangan calon presiden. KPU menegaskan bahwa pendukung harus selalu tertib dengan tidak melontarkan yel-yel atau teriakan saat pasangan calon presiden sedang berbicara. Pendukung juga dilarang memprovokasi pihak lain dan dilarang membawa alat peraga kampanye selain yang telah disediakan alat peraga kampanye yang disediakan KPU berupa kipas dengan gambar kedua capres-cawapres yakni Joko Widodo-Ma\'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. KPU menyediakan total 200 kipas. Sebanyak 100 kipas untuk pendukung Jokowi-Ma\'ruf dan 100 kipas lainnya untuk pendukung Prabowo-Sandiaga."Panitia berhak memperingatkan dan mengambil tindakan kepada para pendukung yang dianggap tidak mematuhi tata tertib selama acara berlangsung," ujar PANDU Alat peraga kampanye yang disediakan KPU berupa kipas dengan gambar kedua capres-cawapres yakni Joko Widodo-Ma\'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga juga memberikan sejumlah hak pada moderator yang ditunjuk saat debat, yakni Ira Koesno dan Imam Priyono. Moderator memiliki hak untuk menghentikan pemaparan yang keluar dari tema, visi misi, dan program serta menghentikan pemaparan pasangan calon presiden ketika waktu yang disediakan telah demikian, sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, moderator tetap dilarang mengomentari, memberi penilaian, dan memotong pembicaraan pasangan calon presiden saat waktu belum habis."Ruang untuk menggali jawaban dari kedua pasangan calon presiden memang sempit. Tetapi moderator dan panelis juga berusaha merumuskan pertanyaan dengan frasa yang lebih mudah dan dikaitkan dengan topik yang banyak berkembang atau menarik di publik. Diharapkan para pasangan calon itu juga memberikan jawaban terbaik karena inilah yang ditunggu oleh publik," ujar Ira Koesno. cq4UEQ.
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/343
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/403
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/327
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/113
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/70
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/326
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/552
  • 2etj5tg3mp.pages.dev/589
  • pertanyaan untuk calon presiden mahasiswa